Friday, November 18, 2011

Super Junior's Kim Kibum is soo preety

when i was looking for some pictures one of pages that i liked on facebook was upload the pict, i thought she was a 'she' but when i zoom that pict she was a 'he' and i'm more shocked when i realized that she is Super Junior's Kim Kibum

wanna see the Pict???
ok i will reveal it to you


this is an edited pict, it's not real, k?

NO BASHING!

Wednesday, July 20, 2011

We Are At the Ghost School (Oneshot)


Pairing: Yewook

Length: OneShot

Genre: horror, GaJe

Disclaimer: mereka milik Tuhan n SMEnt, tp klo crita’a bukan milik mreka, tp milik saya

Summary: saat kekuatan persahabatan bekerja mematahkan kutukan


Auhtor’s pov

“panggilan kepada Kim Ryeowook dan Kim Jongwoon, di harap ke ruang guru sekarang” speaker di kelas Ryeowook atau biasa di sapa Wookie dan Jongwoon atau biasa di panggil Yesung, mereka keluar dari kelas dan menuju ke ruang guru

@ruang guru

“kalian berdua adalah siswa yang masuk ke pertukaran siswa, jadi mulai besok, kalian akan pindah sekolah ke Belanda, dan kalian bisa ambil alamatnya di atas lemari itu” ucap kepala sekolah mereka sambil menunjuk lemari buku di seberang tempat duduknya

Yesung dan Wookie berjalan kearah lemari itu, tapi ada 2 buah kertas maka mereka mengambil kertas yang masih baru, padahal seharusnya mereka mengambil kertas yang sudah usang di sebelahnya

---keesokan harinya @bandara---

“wookie, kau yakin ini alamatnya?” tanya Yesung ragu, “mungkin saja, aku kan belum pernah ke Belanda, ya kita tanya saja nanti pada orang sekitar” jelas Wookie

“menggunakan bahasa inggris donk” ucapYesung, “otak hyung itu setara dengan air di aquarium ddangko-brothers ya?, iya lah, mana mungkin kita menggunakan bahasa Korea, paboya” gerutu Wookie

*di persingkat ya*

---Hithrow airport---

“fiuh, capeknya duduk terus di pesawat” gumam Wookie, “sudah ayo kita mencari alamat ini” ajak Yesung

*di persingkat lgi, hhe*

“are you know where is it?” tanya Wookie pada kakek itu sambil menunjukkan alamat yang menurut mereka adalah sekolah mereka yang baru, “are you sure you want to go to that place?” tanya kakek itu ragu

“yup, my teacher say that is a great school” sambung Yesung, “ok, follow me” ajak kakek itu, mereka berjalan dan sampai pada sekolah yang aksitekturnya sangat tua, “kamsa.. eh? I mean Thank you” ucap Wookie, “be careful” ucap kakek itu di telinga Yesung, “ne” balas Yesung pendek

“ayo masuk” ajak Wookie, mereka masuk ke sekolah itu, banyak murid seumuran mereka yang sekolah di situ, tapi hanya sedikit yang berwajah asia seperti Yesung dan Wookie, mereka bertemu dengan anak perempuan di sekolah itu, “hai, can you tell me where can I find the principals room?” tanya Yesung pada anak itu, “here, go straight, then turn left, it’s next to library” jelas anak itu, “thanks ms..”

“Anne, my name is Anne” ucap anak itu saat melihat kebingungan Wookie, “oh, thanks Anne”, mereka berjalan kearah ruang guru, “sekolah ini kan masih di pakai, kenapa bentuknya seperti ini ya?” tanya Yesung ke Wookie dengan bahasa Korea, “mungkin mereka suka dengan gaya kuno” jawab Wookie asal, “good morning” sapa Wookie saat memasuki ruang guru, “are you the transfer student?” tanya kepala sekolah itu, “yes” jawab Yesung pendek

“ok, then these are your uniform, now change it and enter to your room 407 *ruang t4 gw les tuh*” jelas kepsek itu, “ne, annye.. I mean excuse us” ralat Yesung

---407---

“hai class, they are the new student, please introduce your self” pinta guru itu, “thanks, hello, my name is Nathan Kim*ini west name’a Wookie*” ucap Wookie, “hello, my name is Jerome Kim *ini West name’a Yesung*” lanjut Yesung

“ok, you can sit over there” tunjuk guru itu, mereka duduk di bangku paling belakang

Mereka berjalan ke kursinya, “di setiap kelas itu hanya berisi 12 anak ya?, sepi sekali tapi bagus lah” gumam Yesung dengan Korean

#pulang sekolah

“kau merasa aneh tidak?” tanya Wookie, “iya, aku merasa orang-orang yang bersekolah di situ tidak mempunyai ekspresi, tatapannya pun kosong” ucap Yesung, “iya, betul”

2 bulan kemudian

“hei Wookie, aku ingin bicara denganmu sesuatu” ajak Yesung, “ada apa?” tanya Wookie, “kamu sadar tidak tiap 2 minggu sekali, 1 anak di kelas kita menghilang, dan guru kita tidak pernah mengabsen anak yang hilang?” tanya Yesung

“ah iya juga, kenapa aku baru sadar sekarang ya?, kau pernah memperhatikan murid yang berada di depan kita tidak?, saat tangannya bergeser mendekati gunting gunting itu terlihat menembus, dan dia sama sekali tidak sadar jika ada gunting yang sudah menembus kulit tangannya” jelas Wookie panjang lebar

“sekolah ini tidak beres, menurutku” gumam Yesung

Pluk!

Sebuah Koran mencium wajah Yesung, di judul atas Koran tersebut terpampang judul ADA 2 ORANG SISWA YANG KELUAR MASUK DI SEKOLAH SAINT PASCAL, SEMENJAK 2 BULAN LALU

Mereka berdua tersentak melihat ada foto mereka di Koran itu, “Sekolah St. Pascal?”, “2 bulan yang lalu?”

Mereka melanjutkan membaca hingga akhirnya menemukan kalimat

Sekolah yang di bangun tahun 1921 dan beroperasi sampai 1957 itu di datangi oleh 2 orang asing berwajah Asia, sekolah yang kabarnya di tutup karena adanya pembunuhan berantai yang di alami oleh seluruh penghuni sekolah itu…..

“ayo kita cari berita tentang sekolah ini” ajak Yesung antusias, mereka pulang ke hotel, dan mencari sejarah tentang sekolah St Pascal

Sekolah ini di bangun tahun 1921 dan beroperasi tidak lama hanya sampai tahun 1957, sekolah itu di tutup karena adanya pembunuhan berantai yang masih menjadi misteri hingga saat ini, semua siswa dan siswi di sekolah itu di bunuh dan di mutilasi, bagi murid perempuan, semua jasadnya di temukan polisi tanpa rahim dan isi perut

Bagi murid laki-laki, semua jasadnya di temukan dalam keadaan tanpa telinga dan tanpa telapak kaki kiri, biasanya pembunuh itu beraksi tiap 2 minggu sekali, dan setiap 2 minggu,mereka hanya membunuh 1 orang

“kau tau apa artinya?” tanya Wookie, “ya, maksudnya adalah, kita terjebak di sekolah hantu itu, mereka adalah hantu yang tidak tenang karena di ikat oleh 1 kutukan, kita harus membantu mereka melepaskan kutukan itu dan membiarkan mereka tenang di alam mereka” jelas Yesung

“baiklah tapi kita tidur dulu, baru besok kita lanjutkan” ucap Wookie

Wookie’s pov

“Nathan, wait!” seseorang memanggilku, aku menoleh dan melihat kearahnya ternyata itu Anne, “what?” tanyaku, “you must help us, someone kill us, take this blue diamond and give to Jerome this black diamond” ucap Anne sampai akhirnya ada orang yang menariknya paksa, “please, keep those, they will give you the answer” ucapnya terakhir kali

“KYA!!” aku berteriak dan terduduk, “aish, malam-malam seperti ini teriak-teriak, ada apa sih?” tanya Yesung hyung

“aku mimpi, Anne di seret dan…oh iya permata itu” ucapku, aku melihat kearah tanganku yang mengepal, dan membukanya perlahan, aku melihat satu permata Hitam dan 1 permata biru

“hei apa itu?” tanya Yesung hyung, “ini, diamond, aku tadi mimpi kalau Anne mendatangiku, katanya aku harus memberikan permata hitam ini ke hyung lalu permata biru ini aku simpan” ucapku, “lalu?” tanya Yesung hyung lagi, “katanya permata ini akan memberi kita jawaban” jawabku, “ya sudah ayo tidur lagi, ini baru jam 2 malam” ajaknya

Wookie’s pov end

Author’s pov

Yesung bangun dari tidurnya dan menuju kearah dapur, dia mengambil pisau dan mulai menyayat dirinya, “Hyung” panggil Wookie, dia berjalan kearah dapur dan melihat Yesung menyayat dirinya sendiri, “Ya!!!, hyung!, jangan menyayat dirimu” ucap Wookie lalu menjauhkan pisau dari Yesung, “aish, kau ini, kembalikan pisau itu” pinta Yesung, “tidak!” Wookie memaksa Yesung masuk ke kamar dan menguncinya dari luar, dia menelpon Dokter untuk datang ke hotelnya dan memeriksa keadaan Yesung

“what happened with him?” tanya Ryeowook, “I don’t know, he is not insane, you should take away the knife or everything from him” suruh dokter itu, “ok thank you” ucap Ryeowook, dia mengantar dokter itu sampai keluar hotel, Wookie kembali masuk ke hotelnya dan membuka kamar yang di tiduri Yesung, tapi dia tidak melihat Yesung di kamar itu

‘Selama aku dan hyung tidak pernah membuka ini, kuharap Yesung hyung ada di sini’ batin Wookie, dia masuk ke ruang kecil dengan pintu cokelat dan saat dia masuk Yesung terduduk sambil terus menyayat bagian tubuhnya, “HYUNG!” Wookie berteriak melihat hyungnya menyayat tubuhnya sendiri, “Anne, where are you? I want to meet the killer” panggil Wookie

“I’m here” suara perempuan terdengar di belakang Wookie, dia berbalik dan melihat kearah suara itu, “You?!, Anne?!” ucap Wookie tidak percaya, “hha, I’m the killer, who kill all of students and teachers at St Pascal” jelas Anne

“how dare you?!” ucap Wookie, “now, give me the diamonds” pinta Anne, “never” bantah Wookie, “GIVE ME THAT!. NOW!” teriak Anne, “Never!” bentak Wookie

“I’m gonna destroy it” ucap Wookie, dia menaruh permata biru itu di kakinya dan di menginjaknya hingga hancur, “NO!” teriak Anne lalu tubuhnya mulai terhisap kedalam pecahan-pecahan permata biru itu

“huh, you can destroy her, but not me” suara laki-laki membuat Wookie menoleh kearah suara itu, “Mr. Parker *jdi inget Spiderman*, are you follow her?” tanya Wookie, “noupe, but I’m the leader, that is the reason why I never absent the student who miss from my class” jelas Mr. Parker, guru yang mengajar Wookie dan Yesung, “hha, then I will destroy it too” ucap Wookie, “you can’t” gumam Mr. Parker dan berusaha mengambil permata hitam itu dari tangan Wookie, sialnya permata itu lepas dari tangan Wookie dan menggelinding ke tempat Yesung yang masih sibuk menyayat dirinya, “HYUNG!, HANCURKAN PERMATA ITU!” teriak Wookie berusaha menahan Mr. Parker untuk mendekati permata hitam itu

Author’s pov end

Yesung’s Pov

Aish, Tuhan tolong bantu aku, tubuhku di kendalikan, aku akan mencoba menghancurkan permata itu, ini tubuhku, berarti hanya aku yang boleh menjalankannya

Yesung’s Pov end

Author’s Pov

Yesung mengambil permata itu, ia ingin menghancurkannya dengan cara menginjaknya tapi tubuhnya terlalu lemah untuk berdiri, “BUAT PERMATA ITU TIDAK SEPERTI BENTUK SEMULA, PECAHKAN SAJA SEDIKIT MAKA PERMATA ITU AKAN PECAH SENDIRI” teriak Wookie, Yesung mendengar itu, dia pun mendekatkan permata itu ke wajahnya dan…

Krak…

Permata itu hancur karena di gigit, “YOU!, WAIT FOR MY REVENGE!” teriak Mr. Parker tubuhnya terhisap ke permata itu dan keadaan kembali seperti semula, Wookie membopong Yesung yang pingsan masuk ke kamar dan mengobati luka-lukanya

2 jam kemudian

“auch.., tanganku kog sakit ya?” gumam Yesung bingung, “ya iyalah, dari kemarin kan hyung menyayat kulit hyung sendiri tuh lihat tangan hyung” suruh Wookie, “ah iya, tadi tubuhku di kendalikan, makanya aku menyayat diriku sendiri, besok kita balik ke Seoul saja, kita batalkan pertukaran siswa ini” ucap yesung, “terserah” jawab Wookie pendek

@Seoul

“kalian kemana saja?, kalian di sana tersesat kan?” tanya kepsek sekolah mereka, “iya” jawab Wookie pendek, “kalian salah mengambil alamat, sudah kalian kembali ke kelas dan mulai belajar” suruh kepsek itu, “baik” ucap mereka berbarengan

@class

“anak-anak kita kedatangan murid baru dari London perkenalkan dirimu” suruh Park seonsaengnim (bner ga sih tlisan’a??), “hi, my name is Annabel Youngblood, you can call me Anne” ucap murid itu lalu menegok kearah Wookie dan Yesung sambil memamerkan smirknya, “oh my God, not again” gumam Wookie dan Yesung

END

Time is About Love (Oneshot)

Pairing: Sibum, Zhoury and Han Eun Ri

Genre: Romance, Angst, Sad, Happy ending

Length: OneShot

Disclaimer: kyk biasa

Summary: kau mencintainya setulus hati tapi dia bukan orang yang tepat untuk kau cintai, kau bersikap dingin, sampai ada org yang tepat tapi kau tidak mencintainya bahkan menyadarinya saja tidak

Warning: genderswitch, gaje

Backsound: What Should I Do?? –Jang Geun Suk-


Siwon's Pov

Aku berjalan menyusuri jalan ini, memperhatikan jalan dan gerakan kakiku, lagu mengalun indah di telingaku yang di hubungkan oleh headsetku, menapaki jalan gelap yang hanya di terangi oleh beberapa lampu jalan

BRUK!!

Aish sial, aku menabrak..... Yeoja??, “mianhamnida” ucapku lalu melepas headsetku dan ikut membereskan benda-benda yeoja yang berserakan karena bertabrakan denganku tadi, “mianhamnida” ucap yeoja itu, suaranya terdengar indah di telingaku, jantungku ikut berdetak lebih cepat

Dia mendongakkan kepalanya, rambut hitam lurus sesikunya dengan poni yang tak beraturan membingkai wajahnya yang seputih salju dan bibir yang semerah buah cherry, pipinya merona merah, wajahnya mulus dan.... Cantik, dia berdiri dan kembali berjalan sambil sesekali berlari kecil

aku mengikutinya sampai akhirnya dia berhenti di sebuah panti asuhan

keesokan harinya, aku membuntutinya lagi, sampai akhirnya aku tahu namanya, Han Eun Ri, aku mencari tau tentang dia dengan bantuan orang-orang suruhanku,

aku mulai dekat dengannya, berbicara dengannya, tapi mencapai itu semua bukanlah hal yang mudah dan gampang, butuh 9 bulan untuk seperti itu

aku menyukai killer smile-nya, dagunya yang runcing saat dia tersenyum, pipinya yang memerah jika ku goda dan wajahnya yang merah padam saat tidak sengaja memakan ramen pedas

karena perjuanganku yang sangat berat itu, maka aku tidak akan pernah melepaskannya

“Siwon oppa” suara itu membuyarkan lamunanku, aku menoleh kearahnya, “ya?? Ada apa??” tanyaku

“aku ingin pergi ke tempat yang jauh, apa boleh??” tanya Eunri hati-hati, “tidak apa-apa asal kau tetap bersamaku” jawabku

dia hanya tersenyum, dan 1 hal yang ku sadari, tiap hari, bibirnya makin pucat

tanpa aba-aba lagi, dia pergi, lebih tepatnya meninggalkanku dengan berlari, instingku bilang kalau aku harus mengikutinya, dia terus berlari sampai akhirnya dia menghilang dan aku berhenti di sebuah lapangan luas penuh dengan rumput

ada 1 buah papan tertancap di tanah yang menarik perhatianku, aku mendekati papan itu dan mulai membaca tulisannya

R.I.P
Han Eun Ri
11-8-1990 S/D 12-2-2005

setelah membacanya, jantungku serasa berhenti sejenak, hatiku hancur berkeping-keping, dia hanya hidup sampai umur 15 tahun, tapi aku bertemu dengannya saat dia berumur 21 tahun, aku menangis, aku kehilangan orang yang membuat hari-hariku berwarna

Thanks for coloring my life
I know if you are gone now
I won’t never forget you


6 bulan setelah kejadian itu, aku tetap bersikap dingin dengan semua yeoja, cintaku masih tersimpan untuk Eunri, sampai akhirnya orangtuaku menjodohkanku dengan yeoja lain

Aku, kembaranku, Zhoumi dan kedua orangtuaku berada di ruang tamu teman mereka, mereka berceloteh, sedangkan aku hanya berkutat dengan ponselku dan Zhoumi, jangan di tanya lagi, dia pasti kencan dengan PSPnya karena istrinya tidak ikut, aku tidak mendengar suara yeoja yang akan di jodohkan denganku sama sekali dari awal, aku juga belum melihat wajahnya sama sekali

aku putuskan untuk mengangkat wajahku dan melihat yeoja yang duduk berhadap-hadapan denganku, dia hanya memainkan jarinya sambil menunduk, rambutnya hitam berkilau, panjang sesiku dan poni tak beraturan

sangat mirip dengan Eunri, dan aku tetap belum sempat melihat wajahnya

Saat pernikahan itu aku baru melihat wajahnya, kulitnya putih seperti salju, bibirnya semerah apel, benar-benar tiruan Eunri yang sempurna, tapi aku masih tetap bersikap dingin dengannya karena menurutku tidak ada yang bisa menggantikan Eunri, dan anehnya, yeoja yang menjadi istriku ini, belum memperdengarkan suaranya, apa dia bisu??

“jangan kaget dengan Kibum, dia hanya berbicara jika dia sudah benar-benar kesal, tapi dia belum pernah membentak” tiba-tiba Ummanya berbicara padaku, seakan mengetahui pikiranku

Siwon's Pov End

Kibum's Pov

aku menyukainya, tapi dia selalu bersikap dingin padaku, hha, memang tidak ada yang mencintaiku selain keluargaku

Sret!

Argh..., tanganku teriris pisau, perihnya, ah sudahlah, tidak usah di fikirkan, hanya 1 jari ini kan?, nanti juga sembuh, aku ambil es batu dulu deh untuk membekukan lukaku

Cklek...

“aku pulang” suara baritone yang ku rindukan bergema, aku belum pernah berbicara dengannya selama 6 bulan setelah pernikahan ini, kalau dia bertanya, aku paling hanya menjawab dengan anggukan, gelengan, bahasa tubuh, atau tulisan di kertas, aku bisa berbicara tapi aku malas, aku buru-buru menyembunyikan es batu yang kupakai untuk membekukan lukaku

“sshh” aku meringis karena kecerobohanku, pinggiran meja yang runcing menggores perutku, lebih tepatnya bukan menggores tapi menusuk, aku yakin luka dalam sudah terbentuk di perutku, berdarah??, itu pasti, darahnya pun sudah mulai merembes ke kaos putihku, kupegang bagian kaosku yang rembes, supaya tidak kelihatan

“kau kenapa?” tanyanya, aku hanya menggeleng, karena aku tau, walaupun aku meninggal pun dia tidak akan peduli, “oh, kau mau kemana sekarang??” tanyanya lagi, aku hanya menunjuk keatas lalu beranjak naik, tapi pandanganku buram

Kibum's Pov End

Author's Pov

Kibum mencoba menaiki tangga tapi dia tidak bisa menjaga keseimbangannya

BRUK!

Siwon tersentak mendengar suara itu, dia berlari ke arah suara itu, dia melihat Kibum menumpukan tangannya pada anak tangga yang lebih tinggi dan kaos putihnya ternoda oleh cairan merah yang merembes membentuk lingkaran yang makin membesar di sisi kanan bawah kaos itu

“Kibum! Kau berdarah?!” ucap Siwon panik, Kibum mendongak, dia memindahkan tangannya ke kaus yang terkena rembesan darah, dia hanya menggeleng pelan, lalu mulai menaiki tangga ke lantai atas, lebih tepatnya ke kamar tidur mereka, Kibum mulai membuka kotak P3K, dan mengobati lukanya

“argh...” Kibum meringis menahan perih, airmata sudah menggenang di pelupuk matanya menahan sakit ‘sakit di hatiku masih jauh lebih sakit daripada sakit di perutku’ batin Kibum

Author's Pov End

Siwon's Pov

kenapa dia??, darah di bajunya, dasar keras kepala, sudah begitu bahkan dia tidak mau memberi tahu keluhannya

Siwon's Pov End

Author's Pov

malam hari menjelang, Kibum tetap berada di kamar, Siwon naik ke kamarnya, dia melihat istrinya telah lelap, dia naik ke ranjang dan ikut tidur, di tengah malam, tangan Siwon tak sengaja bergeser ke perut Kibum yang luka

“akh..” ringis Kibum pelan tapi Siwon tidak mendengar ringisan Kibum, dia memindahkan tangan Siwon perlahan dan kembali tidur

Author's Pov End

Siwon's Pov

aish..., tugas ini membunuh otakku, mengurus perusahaan tak semudah mengurus diri, “Wonnie~” suara itu, suara yang membuatku muak, ya dia adalah Jessica, perempuan yang hanya mengincar hartaku dengan bayaran tubuhnya, cih! menjijikkan!

CHU~~

dia menciumku??, dasar perempuan murahan!, untungnya first kiss-ku bukan dia yang mengambil “apa maksudmu menciumku tadi?” tanyaku dingin

“untuk menunjukkan cintaku padamu” ucapnya dengan nada yang di buat se-aegyo mungkin

Aku mengedarkan pandanganku keluar jendela ruang kantorku

Siapa itu?, aku melihat siluet orang lewat tadi…, aku ikuti saja ah, aish, yeoja ini tidak bisa diam apa ya??, memamerkan senyum dari wajah plastiknya, tapi maaf saja aku hanya bisa di bius oleh Killer smile-nya Eunri, aku mendorong Jessica menjauh dan mengejar orang yang membuatku penasaran

Ah itu dia, benar, kan kataku, tadi itu ada orang, dia pasti melihat apa saja yang di lakukan Jessica padaku, aish kenapa pikiranku jadi kacau begini?, kalau ada yang melihat memangnya kenapa?, lagipula aku memang belum menyukai perempuan selain Eunri kan?, Kibum, eh? Kenapa aku jadi mengingatnya?, apa hubungannya dia dengan Eunri?

Aku tetap mengikutinya, semakin aku percepat langkahku, dia makin cepat menyusuri tangga, akhirnya sampai di lobby juga, akan ku kejar yeoja i_ “Kibum?” tanyaku meyakinkan saat aku melihat wajahnya, matanya merah, apa dia kurang tidur ya??, dia menyerahkan kotak bekal lalu berlari meninggalkan lobby kantorku, di atasnya ada surat yang bertuliskan

Ini, bekal makan siangmu, aku membuat bibimbap, mungkin tidak terlalu enak, tapi cukuplah untuk porsi makanmu, selamat makan ^_^

Aku melihat icon orang tersenyum di akhir suratnya, melihat itu aku sudah biasa, dia selalu memberikan icon sebagai ekspresinya, kenapa aku ingin menangis?, aku merasa telah membuat salah yang sangat besar padanya, aku masih bergeming dari tempatku, setelah beberapa menit, aku kembali naik keruanganku, aku melihat Jessica sudah tidak ada di ruanganku, hah baguslah aku tidak perlu susah susah menyuruh security untuk mengusirnya

Aku membuka kotak bekal itu lalu mulai memakannya, enak, hanya kata itu yang bisa menggambarkan rasa masakan ini, rasanya sangat sama dengan masakan umma-ku, dia membuatnya dengan hati, kenapa aku bisa tau??, karena ummaku pernah bilang, kalau rasa masakan itu enak berarti di buat dengan hati

I don’t know why I feel guilty
I don’t know are you my destiny or not
I never felt this before

Siwon’s Pov End

Kibum’s Pov

Aku menahan perih ini, aku berlari menuju rumahku, menunduk dan sesekali melihat jalan, poniku ku gunakan untuk menutupi mataku yang ku yakini sudah memerah dan membengkak maksimal, sesampainya di rumah aku berlari kearah kamar, mengambil bantal dan menutup wajahku lalu aku menumpahkan semua rasa kesal dan sedih yang kupendam selama ini, aku terus menangis, tak peduli sudah berapa banyak air mata yang ku keluarkan, 3 jam berlalu, aku masih menangis, me-review semua yang kualami selama ini

Seseorang yang kau sayangi di cium oleh yeoja yang lebih daripada-mu, itu tidak akan menutup kemungkinan kalau orang yang kau cintai akan berpaling darimu, sekalipun kau sudah memiliki orang itu sepenuhnya di tambah lagi, orang yang kau cintai mungkin tidak mencintaimu

Apa yang kau rasakan jika seperti itu?, sakit, sedih, dadamu sesak, cemburu dan kesal, tapi kau tidak bisa menunjukkan itu semua, dan pasti kau akan menangis diam-diam atau menyimpannya dalam hati, menyembunyikan itu semua dengan topeng yang di pasang di wajahmu

Hide the real feeling
Is not as easy as you show it
But why if you never have a chance to choose?

Cklek…

Ah itu pasti Siwon, aku buru-buru menghapus airmataku, aku tidak mau di bilang cengeng olehnya, aku menaruh bantal yang kupakai untuk teman menangis tadi terbalik sehingga dia tidak akan menyadari kalau bantal itu basah

Aku buru-buru kebawah dan mulai memasak, karena sebentar lagi dia akan memanggilku untuk menanyakan makan malam

Saat aku sedang memotong sayuran, dia menelpon seseorang di seberang sana, menggunakan kata-kata yang biasanya di pakai pasangan saat berkencan, aku mencoba untuk tidak mendengarkannya, mungkin dengan cara ini aku bisa menahan sesuatu yang ingin meloncat keluar dari pelupuk mataku

“love you” satu kata yang meluncur dari mulut Siwon, membuat pertahanan yang ku bangun dengan susah payah runtuh seketika, airmataku tumpah, membasahi pipiku, aku tetap meneruskan memasak saat sudah selesai aku menaruhnya di meja dan aku kembali ke kamar tidur, aku ingin berhenti menangis, tapi kenapa mataku berkata lain?, saat aku mencoba menahan tangisanku, airmataku malah keluar sangat deras

Bantal yang belum kering akan airmataku, kembali di basahi oleh airmataku lagi, aku memang sudah biasa jarang dapat kasih sayang dari orang-orang yang ku sayangi, termasuk orang tuaku yang sangat sibuk, tapi ini beda, lebih sakit daripada yang aku alami sebelum-sebelumnya, sebaiknya aku mandi baru habis itu aku akan makan dan membereskan meja makan

Kibum’s Pov End

Author’s Pov

Setelah makan, Siwon naik ke kamar dan merebahkan diri, tapi ada 1 hal yang dia sadari, bantal yang di gunakannya basah

‘Kibum menangis?, apa yang terjadi? aku harus menanyakan ini’ putus Siwon, dia menghampiri Kibum di ruang makan

“kau menangis??” tanya Siwon, Kibum terkejut, lalu dia menulis di kertas

Kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu? 0.o

Lalu menyodorkannya ke Siwon, “karena bantalmu basah, kau menangis kan? Jawab aku!” tanya Siwon lagi suaranya meninggi, Kibum hanya mengangguk pelan, “kenapa?, siapa yang membuatmu menangis?” tanya Siwon, Kibum hanya diam lalu beranjak dari duduknya ingin meninggalkan Siwon

Tapi Siwon menahan Kibum, dia menarik lengan Kibum, “YA!, APA KAU TULI?!, APA KAU BISU?!, AKU BERTANYA PADAMU, SESUSAH ITU KAH KAU MENJAWABKU?!” bentak Siwon

“KAU YANG BUTA!, AKU MENCOBA SABAR SELAMA INI, SESUSAH ITU KAH MEMBUATKU SENANG SEDIKIT SAJA?!, APA KAU TIDAK SADAR JIKA YANG MEMBUATKU SEPERTI INI ADALAH KAU HAH?! hiks, DI MANA OTAKMU?!, UNTUK APA KAU BERTANYA SEPERTI ITU PADAKU?!, ADAKAH UNTUNGNYA BAGIMU?! hiks, BAHKAN SEKALIPUN AKU MENINGGAL DAN MAYATKU TIDAK DI TEMUKAN, KAU TIDAK AKAN MELAKUKAN APA-APA KAN?! hiks, BANYAK LUKA DI TUBUHKU YANG TERPAMPANG, ITU KARENA SIAPA?!, KARENA KAU!, JIKA AKU TIDAK MENGENALMU BAHKAN MENCINTAIMU, PERUTKU TIDAK MUNGKIN TERTUSUK, JARIKU TIDAK MUNGKIN TERIRIS DAN LUKA-LUKA DI HATIKU DAN YANG LAINNYA TIDAK MUNGKIN ADA!” untuk pertama kalinya Kibum membentak orang lain dan untuk pertama kalinya dia berbicara dengan Siwon, Kibum kembali menangis (lagi)

Siwon tersentak mendengar Kibum berbicara

“jangan kaget dengan Kibum, dia hanya berbicara jika dia sudah benar-benar kesal, tapi dia belum pernah membentak”

Kata-kata itu kembali terngiang di telinga Siwon, sekarang Kibum bukan lagi berbicara padanya tapi membentaknya, itu artinya kekesalan, kemarahan dan kesedihan Kibum sudah tidak terucapkan lagi

“TAPI SETIDAKNYA KAU BISA KAN MENJAWABKU?!” emosi Siwon sudah tidak terbendung lagi, dia sudah tidak memikirkan kata-kata umma Kibum lagi, “baik, aku pergi, jangan cari aku” ucap Kibum pelan tapi masih berarti kalau dia masih sangat kesal

“SIAPA YANG MAU MENCARIMU?, PERGI SAJA SANA!” usir Siwon tak sadar, apa yang akan terjadi selanjutnya

Do what you can do now
Hold on what you can hold
Because is about now or never

Tanpa ba-bi-bu lagi, Kibum naik ke kamar dan beberapa menit kemudian turun dengan menenteng koper, sebelum pergi, Kibum menulis sesuatu dan menempelkannya di dinding kulkas, dia keluar dari rumah mereka dan berjalan keluar, dia tak mempedulikan suhu udara di bawah 0 derajat celcius, dia merekatkan jaketnya, dia duduk sebentar di bangku yang ada di taman

Saat lelahnya sudah berkurang, dia memutuskan untuk berjalan, tapi pandangannya buram dan dia pingsan tak berapa lama kemudian ada 1 yeoja dan 1 namja yang melihat Kibum pingsan, mereka mendekati Kibum untuk memastikan kalau itu benar Kibum

“Bum-ah” panggil yeoja itu, “sudah, dia kedinginan, lihat bibirnya biru, kau bawa kopernya ya, aku akan menggendong dia” ucap namja itu, “ne” balas yeoja itu pendek

Mereka membawa Kibum ke rumah mereka, dan mengurus Kibum yang kondisinya makin memburuk

Pagi datang, Kibum terbangun dari tidurnya, dia merasa ada di tempat asing, lalu Mochi datang membawa nampan berisi makanan dan minuman, Kibum mengambil kertas dan pulpen lalu mulai menulis sesuatu, Mochi menaruh nampan itu diatas meja saat Kibum menyodorkan kertas padanya

Kau itu istrinya Zhoumi kan? Kalau nggak salah namamu itu Mochi ya?  0.o
aku lupa hhe ^_^

“ne aku akan bantu, aku istrinya, sekarang kau makan ya” ucap Mochi sambil tersenyum, Kibum menulis lagi

Gomawo ^^, Siwon mana?? 0.o Dia benar-benar tidak mencariku ya?? K

Mochi terdiam membaca tulisan itu, dia tidak tau harus berbuat apa, “sudahlah, jangan berpura-pura tegar terus, aku tau, kau selama ini menutupi dirimu yang sebenarnya, kau berpura-pura seperti batu yang keras, tapi di dalamnya kau adalah sebongkah kristal yang harus di jaga baik-baik” ucap Mochi, Kibum menitikan airmatanya, dia tidak bisa membantah semua perkataan Mochi yang tadi, Zhoumi yang mengintip dari luar masuk kedalam kamar, Kibum buru-buru menghapus airmatanya, dan menggantinya dengan sebuah senyum

“Bum-ah, bisa kau ceritakan apa yang sebenarnya terjadi??” pinta Mochi, Kibum mengangguk, lalu menulis sesuatu, cukup lama dan panjang, lalu memberikannya pada Mochi

Tapi jangan bilang siapa-siapa ya

Jadi, tadi malam dia memergokiku telah menangis, lalu dia bertanya padaku siapa yang membuatku menangis, aku tidak mau menjawab sebenarnya tapi dia memaksaku dan berteriak padaku, aku pun balas berteriak padanya, aku bilang padanya, kalau dia yang telah membuatku seperti ini, perasaanku tadi malam campur aduk, antara kesal, marah dan sedih

Itu salahku juga sih, kalau aku mau menjawab dia pasti tidak akan seperti ini ceritanya ‘_’

“jika dia kesini lalu meminta maaf padamu, apa kau akan memaafkannya?” tanya Zhoumi, Kibum kembali menulis

Pasti, dia kan baik sama aku

“namja seperti dia tidak perlu kau bela, walaupun dia adalah kembaranku, aku tidak segan-segan menyebutnya laki-laki br*ngs*k” ucap Zhoumi

YA!, bagaimanapun dia itu tetap suamiku :\ , jangan menyebutnya seperti itu.
Aku tidak membelanya kog, tapi itu kenyataan, dia itu sebenarnya baik sekali ^^, tapi dia suka bersikap dingin pada orang

Zhoumi beranjak keluar dari kamar

Di sisi lain, Siwon tertidur di sofa, dia tidak mengunci pintu rumahnya, berharap ada yang kembali pulang, tapi harapannya pupus saat tau tidak ada orang yang di tunggunya, Siwon sadar kalau dia membutuhkan Kibum, dia rindu wajahnya, rindu tulisannya, rindu akan semuanya, dia teringat kalau Kibum menulis sesuatu di kulkas sebelum dia pergi, Siwon melihatnya dan mulai membaca isi kertas itu

Kaus kaki berada di lemari tingkat bawah, kemeja ku gantung, celana panjang sudah bersama dengan kemeja, aku juga sudah menyiapkan makanan untuk makan selama 1  bulan, jadi kau tidak perlu membeli lagi

Siwon terkejut membaca itu, tidak ada icon yang di buat oleh Kibum dan saat kesal pun dia masih mau memikirkan orang yang membuatnya menangis

Siwon merasa sangat bersalah, membaca itu, dia menaruh kembali kertas itu di dinding kulkas

Regret is always come late
Regret caused because of yourself
There is no regret now

Ting Tong…

Bel rumah Siwon berbunyi, Siwon membukanya, “Zhoumi?” ucap Siwon heran

BUGH!

1 pukulan dari Zhoumi mendarat di wajah Siwon, “kau?!” “itu balasan untuk Kibum dariku!, LAKI-LAKI MACAM APA KAU HAH?!” tanya Zhoumi kesal, “kenapa memangnya?” tanya Siwon bingung, Zhoumi menarik tangan Siwon dengan kasar masuk kerumahnya

“KAU APAKAN KIBUM?! APA KAU TIDAK PERNAH TAU JIKA DIA KURANG KASIH SAYANG DARI ORANGTUANYA YANG SUPER DUPER SIBUK ITU?! LALU KAU MENAMBAH LAGI DENGAN MEMBENTAKNYA, MEMARAHINYA DAN MELIMPAHKAN KESALAHAN PADANYA?!” tanya Zhoumi, selama ini, Siwon tidak pernah berani dengan kembarannya itu

“kau tau di mana Kibum?” tanya Siwon, “tentu saja aku tau, tapi maaf, aku tidak akan memberitahukannya padamu!” ucap Zhoumi ketus, “aku mohon” pinta Siwon, “tidak!,untuk apa?!, kau tidak membutuhkan dia kan?! kau apakan dia?, selama ini apa dia pernah berbuat salah padamu??, apa dia pernah mengecewakanmu?, apa dia pernah membuatmu kesal? Apa yang pernah dia lakukan?” tanya Zhoumi mengontrol emosinya

“pernah, tadi malam. Dia tidak mau menjawab apa yang kutanyakan” ucap Siwon membela diri

“hanya itu?, SAMPAI KAU MENGUSIRNYA?!, MENGUSIR YEOJA YANG MENCINTAIMU, YANG WALAUPUN AKU SUDAH MEMAKI-MAKIMU, TAPI DIA TETAP MEMBELAMU DARI SISI BAIKMU WALAUPUN AKU TAU, SEBENARNYA KAU TIDAK PERNAH BERSIKAP BAIK PADANYA DAN MEMBUATNYA LEBIH MENGUTAMAKAN DIRIMU KETIMBANG DIRINYA SENDIRI!!” bentak Zhoumi

“aku tidak tau jika dia serius dengan ucapannya” sesal Siwon, “hanya karena dia tidak menjawab pertanyaanmu, kau membiarkannya pergi membawa koper ke jalan sampai dia pingsan dan bibirnya membiru?!, sudahlah aku mau pulang, tak ada untungnya juga kan aku di sini, semua luka-luka Kibum di hatinya, di perasaannya maupun di tubuhnya juga tidak akan membuatmu sadar bagaimana perjuangan Kibum untuk mendapat simpati darimu” ucap Zhoumi ta menggubris pernyataan Siwon lalu beranjak pergi

Jantung Siwon berhenti sejenak saat mendengar pengakuan Zhoumi, Siwon pun berencana untuk mengikuti Zhoumi, saat Zhoumi sudah jauh, dia mengikuti Zhoumi dengan harapan bertemu dengan Kibum

tapi sayangnya Zhoumi mengetahui itu semua, maka dia hanya berputar-putar, 6 jam berputar-putar, cukup menguras tenaga Zhoumi, di kira Siwon sudah tidak mengikutinya lagi

Now you want to use your second chance
But how if someone don’t want you and she meet again?
Are you still trying until she is be yours?

Dia pulang kerumahnya, tapi Siwon tak begitu bodoh, dia masih tetap mengikuti Zhoumi, saat Zhoumi sampai kerumahnya, yang membukakan pintu adalah Kibum, Siwon sontak terkejut, “Kibum!” panggil Siwon, Kibum mengedarkan pandangannya, tapi Zhoumi mendorong Kibum masuk

Siwon berlari ke rumah Zhoumi, dia mencoba mendorong pintu yang belum sepenuhnya tertutup, tapi Zhoumi mendorongnya dari dalam, “Mochi.., tolong bawa Kibum masuk” ucap Zhoumi, Kibum menulis di kertasnya

Aku tidak mau! >:(
Aku mau bertemu dengan dia! >.<

“Tidak!, dia sudah menelantarkanmu, aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu lagi” ucap Zhoumi, dia mencoba mendorong pintu rumahnya lagi, dan berhasil, dia mengunci pintu itu, sementara Siwon di depannya sudah pasrah, dia pun pulang kerumahnya

Siwon melangkah lemas ke rumahnya

Siwon’s Pov

Aku memang pecundang, membiarkan seseorang yang susah payah mengurusku, mencintaiku sepenuh hatinya, menangis karena aku, namja macam apa aku ini?, dia meninggalkanku sekarang, aku sangat keterlaluan, sebelumnya dia tidak pernah berbicara padaku, tapi dia langsung membentakku, dan bodohnya, aku malah membentaknya balik, aku tidak pernah membuatnya bahagia, jangankan bahagia, buat dia tersenyum selain di icon saja aku tidak pernah, aku namja payah

Tes…

Aku menangis?, lagi?, untuk seorang yeoja, aku belum pernah seperti ini sebelumnya, aku hanya menangis saat aku tau Eunri sebenarnya, aku akan mendatangi rumah Zhoumi lagi, mungkin dia sedang bermain dengan anaknya Zhoumi

Crying just waste time
Why don’t you use your crying time to look for her?
Second change wouldn’t wait for you

Siwon’s Pov End

Author’s Pov

---Another place---

Tes…

Airmata dari mata Zhoumi meluncur begitu saja, “eh?, kenapa tiba-tiba keluar airmata?” gumam Zhoumi bingung, “Siwon” lanjut Zhoumi

Kibum duduk di halaman depan rumah Zhoumi dan Mochi, dia memperhatikan anak Zhoumi dan Mochi yang sibuk menggali tanah dengan sekop kecilnya, Siwon berjalan menuju taman yang berada tepat di sebelah rumah Zhoumi dan Mochi, dia duduk di situ memandangi Kibum

Tiba-tiba Kibum tersenyum melihat anak Mochi dan Zhoumi tertawa, Siwon miris melihat senyum itu, senyum yang harusnya di tujukan untuknya

‘killer smile dan dagunya yang runcing saat tersenyum, benar-benar mirip Eunri’ batin Siwon, seseorang menepuk bahu Siwon dari belakang, Siwon menoleh dan mendapati Zhoumi di belakangnya

“Zhoumi?” ucap Siwon, “kau menangis ya tadi?” tanya Zhoumi, “darimana kau tau?” tanya Siwon balik, “kita kan kembar, pantas saja, saat aku lagi mengerjakan berkas berkas, tiba-tiba airmata meluncur dari mataku” ucap Zhoumi, “sekarang aku boleh bertemu dengan Kibum kan?” ucap Siwon, seseorang menepuk punggung Siwon

Dan yang menepuk adalah Kibum, Siwon langsung memeluk Kibum “Bum-ah, bogosipo, jangan tinggalkan aku lagi, aku baru sadar aku membutuhkanmu, aku.. aku tidak menyadari kalau aku mencintaimu, aku ingin kita memulai yang baru, aku tidak akan membiarkanmu sendiri lagi, aku tidak akan membuatmu menangis lagi” ucap Siwon sambil memeluk Kibum, airmatanya tumpah lagi, Zhoumi juga ikut menitikan airmatanya mau tidak mau karena mereka kembar

You meet she again
Will you love her?
Will you able to protect her?

Siwon mengeratkan pelukannya, “sshh” ringis Kibum saat luka di perutnya tertekan oleh tubuh Siwon, Siwon melepaskan pelukannya, “wae?” tanya Siwon, Kibum menggeleng, luka di perutnya kembali terbuka, darah mulai membasahi pakaiannya, dia menggenggam bagian kaus yang terkena darah, Siwon melihat tangan Kibum, dia menggeser tangan Kibum dari perutnya dan melihat darah di situ, dia membawa Kibum kerumah sakit, meninggalkan Zhoumi sendiri di taman

@ Hospital

“bagaimana keadaan istri saya dok?” tanya Siwon saat dokter yang menangani Kibum keluar, “istri anda terlihat stress, pola makan dan tidurnya berantakan, dia kelelahan, dia seperti mendapat tekanan yang mengganggu keadaan psikologisnya, saya sudah memberinya vitamin untuk menguatkan imun tubuhnya, saya memberikannya obat penenang dan untuk luka-lukanya dan bekas-bekas luka, saya sudah memberikan dia suntik supaya bekasnya hilang, kalau begitu saya permisi dulu” ucap dokter itu, “kamsahamnida dok” balas Siwon

Siwon masuk ke kamar rawat Kibum, seseorang yang membuatnya menangis terbaring lemah di ranjang berwarna putih itu

3 jam setelah itu, Kibum mulai sadar akibat pengaruh obat penenang, dia melihat Siwon tertidur sambil menggenggam tangannya, dia mengambil kertas dan pulpen lalu menulis sesuatu, setelah selesai, dia menggoyang pelan lengan Siwon

“wae?” tanya Siwon sambil mengucek matanya, Kibum menyodorkan kertas yang tadi dia tulis

Ayo pulang, aku sudah lama tidak membuat kimbap, aku ingin membuatnya sekarang ^_^

Jadi tidak sabar untuk cepat-cepat sampai di rumah >.<

Siwon bingung harus bicara apa saat itu, dia bingung kenapa dia bisa begitu mudah memaafkan dirinya yang sangat kelewatan itu, Siwon menatap Kibum, Kibum hanya tersenyum, senyum yang Siwon sangat rindukan, killer smile

“Bum-ah, hatimu itu terbuat dari apa??, kenapa kau bisa memaafkanku secepat ini?” tanya Siwon, Kibum kembali menulis, lalu memberikannya lagi pada Siwon

Hatiku?? Hmm, kata guru biologiku, semua hati manusia itu yang pasti ada uratnya J

‘mungkin hatinya terbuat dari bongkahan kaca yang di dalamnya berisi cahaya, tapi dia di tuntut untuk membungkus hatinya dengan besi dan baja’ batin Siwon, Kibum melihat Siwon dengan tatapan bingung, “Siwon?” panggil Kibum kecil ‘suaranya mirip dengan Eunri’ batin Siwon, “ku mohon jangan marah padaku” ucap Siwon, Kibum menulis lagi, lalu memberikannya pada Siwon

Ani, aku hanya memanggilmu, jika aku memanggilmu dengan tulisan, aku jamin kau tidak akan sadar, makanya aku memanggilmu menggunakan suara ^^

“oh, untunglah” gumam Siwon, “ya sudah istirahat dulu 2 3 hari, nanti baru pulang dan buat kimbap” suruh Siwon, Kibum mengangguk

Regret is about chance
Chance is about time
And time is about love

END

Snow White Without Expressions (Oneshot)

Pairing: SiBum, (guy! Siwon, Girl! Kibum) Other SuJu Member

Genre: Romance, Genderswitch, humor (maybe), GaJe *absolutely, that is the whole point here XD*

Length: oneshot

Disclaimer: They are belong to God, but the story is belong to me


Siwon Pov

Aku pindah ke Seoul, ah bogoshipo…, aku akan mulai sekolah besok, capeknya

Ah sudah aku ingin tidur saja

Ada perempuan yang duduk di situ, di pojok kelas, dia membenamkan wajahnya diantara lututnya yang di tekuk, ah jangan-jangan dia hantu, aku mendekat kearahnya, aku menegakkan wajahnya dan tanganku yang satu lagi, aku gunakan untuk menutup mataku sendiri, takutnya saat aku lihat wajahnya, ternyata banyak darah, menyeringai seperti hantu

Hiii……

“KYA….!!” Aku berteriak, aku tidak takut, aku sempat lihat siluet wajahnya, cantik, tidak seperti hantu, dan label name di rompinya terdapat hurut “K”, “I”, “U” dan “M” lalu ada 1 huruf lagi, ah, apa ya??, oh iya huruf “B”, hanya 5 huruf itu yang membuat 3 suku kata namanya

“hei, kau kenapa, mimpi buruk hah?” tanya kakakku Choi Sooyoung *sejak kapan Siwon punya kakak coba*

“tidak” jawabku setengah shock

“kau melihat hantu, ya?”
“tidak juga” jawabku, “lalu kenapa kau berteriak seperti itu pabo?” omel kakakku, “aku pun tidak tahu” jawabku masih berusaha mengumpulkan nyawaku (?) yang sempat hilang

PLETAK..!!

Jitakan kakakku mendarat dengan mulus di kepalaku, “aish…, sakit noona”, “kesalahanmu sudah fatal, kau tau?” tanya Sooyoung noona, “tidak tau, dan aku tidak peduli, aku ingin mandi dulu ah” ucapku

Selesai mandi aku mau kemana lagi?, hmm, Lotte World aja ah, tapi males, ah lebih baik aku tidur lagi

Yeoja itu makin jelas, aku mengangkat wajahnya tanpa ketakutan karena aku sudah tau wajahnya seperti apa, cantik, itu mungkin kata yang bisa aku ucapkan setelah melihat siluetnya tadi siang

“kau siapa?” tanya yeoja itu tanpa ekspresi, “aku, Choi Siwon” jawabku, “apa aku mengenalmu?” tanyanya, aku kesal sekaligus bingung, kenapa ada yeoja seperti dia, berbicara tanpa ekspresi bahkan nada bicaranya pun datar, tidak bergetar dan juga tidak terlalu kuat

“kurasa tidak” jawabku pendek, “apa aku mengenalmu?” tanyaku balik, “kurasa belum” jawabnya pendek, “ah dasar Snow White Without Expressions” ledekku, dia hanya diam, dan mulai mendekatiku, semakin dekat dan…

“CHOI SIWON, BANGUN, HARI INI HARI PERTAMAMU SEKOLAH!” teriakan kakakku membuat aku kesal setengah hidup, “ya..!!, kenapa kau membangunkanku sekarang?, ah aku melewatkan hal yang paling aku tunggu seumur hidupku” omelku, “mimpi yadong ya?” godanya

“auah remang-remang *sejak kapan Siwon tau ‘auah remang-remang’*” ucapku malas dan melangkahkan kakiku ke kamar mandi

Siwon’s pov end

Kibum’s pov

Namja itu mendekatiku, aku makin takut, dia mengangkat wajahku lalu dia mengajakku berbicara panjang lebar, siapa orang ini??, seragamnya sama dengan seragamku tapi siapa dia, aku mendekatkan wajahku saat sudah semakin dekat dia mulain mendekati wajahku dan…

“Hah...” ucap Kibum

“kau kenapa?” tanya kakakku Kim Jongwoon tapi aku lebih suka memanggilnya Yesung oppa, “bibirku, laki-laki, Choi, nama yang pendek, my first kiss dan…mph” omonganku di redam oleh roti sandwich yang sengaja di masukkan ke mulutku oleh Yesung oppa, dasar iseng

“ish dasar kepala besar pabo” omelku pada oppa-ku dengan ekspresi datar, “ish, kepalaku tidak besar dan aku tidak pabo” balas Yesung oppa, “baik, kalau kepalamu tidak besar kenapa saat kau memakai topiku, kau harus mengendurkan tali belakangnya, dan waktu di Lotte World, topimu yg kupakai itu terbang saat kita naik roller coaster, karena terlalu longgar untuk kepalaku, oh dan 1 lagi kau memang tidak pabo, but you idiot” ledekku dengan tatapan datar seperti biasanya, lalu keluar dari ruang makan dan menyambar tasku, lalu pergi ke sekolah

Belum lama aku sampai ke kelasku, bel pun berbunyi, huft untung saja aku sudah sampai

“anak-anak, kita kedatangan teman baru, perkenalkan dirimu” ucap Yoogeun Seongsaengnim

“ne, annyeong haseo, choneun Choi Siwon imnida, mohon bantuannya, kamsahamnida” ucapnya sambil tersenyum, tapi tunggu ‘C.H.O.I.S.I.W.O.N??’ batinku ‘ah mungkin hanya namanya saja yang sama’ batinku lagi

Kibum’s pov end

Author’s pov

“kau boleh duduk di sebelah Kim Ki Bum, di belakang sana” suruh Yoogeun Seongsaengnim

Siwon berjalan kearah tempat duduk Kibum, saat wajah mereka bertemu, ‘dia yeoja/namja yang ada di mimpiku’ batin mereka berdua, “KAU?!?” ucap mereka serempak, wajah Siwon berubah menjadi kaget dan bingung sedangkan Kibum, tetap dengan wajah datar, “Kim Kibum, Choi Siwon, ada masalah?” tanya seongsaengnim yang bingung akan tingkah mereka, “ani.., mianhaeyo” ucap mereka berbarengan

Bel istirahat sudah berdering tapi mereka berdua masih bingung dengan apa yang ada di depan matanya

“kau Choi Siwon?” tanya Kibum, “Kau Kim Kibum?” tanya Siwon balik, mereka saling menatap satu sama lain lekat-lekat, “hei kalian ini kenapa sih?” tanya Kyuhyun bingung, “dia adalah orang yang ada di mimpiku!” ucap Kibum datar, “hwads?, kau memimpikanku?” tanya Siwon tidak percaya, “ne, di mimpiku, kau mendekatiku, lalu kau mengangkat wajahku tapi entah kenapa aku mendekatkan wajahku ke wajahmu, tapi saat aku berhenti memajukan wajahku, kau malah mendekatkan wajahmu seakan ingin menciumku lalu..” “stop, jadi kau?” ucap Siwon sambil menggantungkan kalimatnya berharap Kibum terpancing karena penasaran

“Kim Kibum, orang yang di panggil Choi Siwon Snow White Without Expressions, jelas?” ucap Kibum, “benar-benar tidak mempunyai ekspresi, bahkan saat bertanya pun tidak ada naik turunnya nada, jangan jangan kau tidak bisa menyanyi?” tanya Siwon penasaran

“hei jangan sembarangan” ucap Kyuhyun, “waeyo?”, “gini-gini dia kalau udah nyanyi hebat lo, suaranya pun berbeda dengan suara aslinya” jelas Kyuhyun

Bel pulang berbunyi, Kibum berjalan pulang, dia berjalan kaki hari ini, karena bis yang ia tunggu tak kunjung datang, tapi di tengah jalan dia di hadang oleh 5 laki-laki berbadan besar

“hai cantik, kami temani pulang ya” goda salah satu laki-laki tersebut, lalu menyapu wajah Kibum, “kalian mau apa?” tanya Kibum dengan wajah santai, termasuk datar, “temani kami saja” ujar lak-laki yang lainnya, lalu dia mnghimpit tubuh Kibum ke tembok yang berada di dekatnya, wajah Kibum masih belum berubah, tetap datar *bosen nulis si ekspresi Kibum*

Salah satu laki-laki itu mendekati wajah Kibum berusaha menciumnya, tapi belum sempat bibir mereka menempel, sebuah pukulan landing dengan mulus di pipi laki-laki tersebut, “hei, kau siapa hah?” omel laki-laki yang tadi di pukul, “aku Choi Siwon” jawab Siwon PD, “ada hubungan apa kau dengan yeoja ini?” tanya namja yang lainnya, “aku.., aku tunangannya, mau apa kau?” jawab Siwon bangga, sementara Kibum hanya menatapinya datar, sekali lagi, DATAR!

“kalau begitu buktikan pada kami kalau ucapanmu tidak bohong” suruh namja itu, “bagaimana membuktikannya?” tanya Siwon, “cium dia” suruh namja itu, “baik” ucap Siwon, sementara ekspresi wajah Kibum berubah *oh Tuhan akhirnya berubah juga ekspresinya*, Kibum merubah ekspresi wajahnya dengan menaikkan alisnya sebelah dan memiringkan kepalanya, tanda bingung (GUBRAK, kirain berubah histeris, tau taunya begitu doank, halah =, =)

“sudah diam saja” suruh Siwon, “tapi ini First Kissku, aku tidak mau orang yang belum aku cintai mengambilnya” jelas Kibum dengan wajah datar lagi (?), *OMMOO!*, “kau lebih pilih nyawa atau first kiss?” tanya Siwon, “first Kiss, baik, kita akan melakukannya, tapi hanya menempel” ucap Kibum

“baik, hanya menempel” balas Siwon, “YA! Cepat, kenapa lama sekali?” protes namja itu, “aish bawel sekali, aku ini yang melakukannya kenapa kau tidak sabar?, baik sekarang akan kulakukan” ucap Siwon

CHU…

“sudah kan?, baik aku pulang sekarang” ucap Kibum dengan ekspresi seperti biasa, “annyeong” sapa Siwon ramah pada preman-preman tadi

Kibum berjalan lebih cepat dari biasanya, Siwon mengikutinya, ah lebih tepatnya mengerjar Kibum, “mengapa mengikutiku?” tanya Kibum, “ya kalau seperti ini, aku bisa tenang karena aku bisa sigap menolongmu, dan mianheyo aku mengambil first kiss-mu” ucap Siwon, “tadi juga sebenarnya itu first kiss-ku” gumam Siwon kecil, “mianhaeyo, aku telah mengambil first kiss-mu juga” ucap Kibum, “baik, sebagai permintaan maafku, kau boleh meminta apapun dariku” ucap Kibum lagi

“hmm, aku akan meminta 1, aku ingin kau menjadi yeojachingu-ku, bagaimana?” tanya Siwon, “baik, tapi kenapa?, kau tidak menyukaiku kan?” tanya Kibum, “siapa bilang aku menyukaimu sejak kita bertemu dalam mimpi, baik, kau juga boleh meminta sesuatu dariku” suruh Siwon, “berhubung aku belum menyukaimu, jadi aku minta, buat aku mencintaimu dan buat juga ekspresiku kembali, menjadi normal, tidak selalu datarseperti yang kau lihat” jawab Kibum, “hah, permintaanmu yang terakhir itu sangat berat masalahnya, saat kau di ganggu oleh preman-preman itu saja wajahmu masih datar, bahkan saat kau hampir di cium oleh salah satu dari mereka kau tidak menunjukkan ketakutan, mungkin klau yeoja-yeoja lain, mereka sudah menangis bahkan berteriak-teriak histeris” jelas Siwon

“makanya, buat ekspresiku kembali” ucap Kibum datar, “dasar My Snow White Without Expression” ucap Siwon, “dasar Simba” balas Kibum balik, “mwo?, kenapa Simba?” tanya Siwon bingung dengan panggilannya, “pernah lihat singa kan?, badan mereka proporsional, jarang ada singa yang gemuk, nah kau seperti mereka, membuat badan menjadi proporsional, aku berani taruhan, kau selalu menjaga makananmu” kata Kibum, “eh?, darimana kau tau?, benar juga sih, memang kau berapa kali makan sehari?” tanya Siwon, “8 kali, tapi berat badanku tidak pernah mau naik” jawab Kibum

“hah?, 8 kali?, wow, tapi badanmu tetap proporsional kog, hmm, boleh tukar hp?, eh?, maksudku boleh tukar nomor hp?” tanya Siwon, “mana ponselmu?” pinta Kibum, Siwon memberikan ponselnya pd Kibum begitupun sebaliknya, “baik, telpon aku kalau sudah sampai rumah” suruh Siwon, “ya ya ya” ucap Kibum asal, “aku pulang dulu, annyeong” pamit Kibum

---keesokan harinya---

“annyeong chagiya” ucap Siwon sambil senyum sumringah saat melihat Kibum, “aish, memalukan, dan namaku bukan chagiya” ucap Kibum, di wajahnya terlihat semburat merah, “kya…, Bummie wajahnya merah, ekspresinya sudah terlihat” ucap Siwon bangga

PLETAK…!

Buku hard cover dengan 1250 halaman berhasil mendarat di kepala Siwon, “aish.., sakit” ringis Siwon, “ini namanya malu pabo, bukan ekspresi” ucap Kibum datar, “tapi itu juga ekspresi namanya, Kim Ki Bum”ucap Yesung yang tiba-tiba sudah berada di kelas Kibum
“diam kau Kim Jong Woon” kesal Kibum, wajahnya menyiratkan kemarahan dan kekesalan, “kya…, Snow White Bum Bum marah…” ledek Yesung sambil mencubit kedua pipi Kibum

Author’s pov end

Kibum’s pov

Haish, pipiku sakit!, di cubit sama kakak gilaku ini, sumpah sakit banget, aku salurkan saja rasa sakitku pada Siwon, “KYA….!!” Siwon berteriak, apa kalian tau apa yang ku lakukan pada siwon

Yups…, aku memendamkan kuku-kuku jariku pada lengannya, otomatis dia berteriak ketelinga Yesung oppa, “aw..” ringisku saat Yesung oppa melepaskan tangannya dari pipiku, “kya… Bum Bum kesakitan, udah banyak nih ekspresinya” ucap Yesung oppa sembil bersiap-siap mencubit pipiku lagi, “kalau mau di teriakin lagi sama Siwon sih nggak apa apa, mau cubit pipiku lagi” ucapku enteng, mendengar ucapan itu, Yesung oppa langsung diam, “sudah sana, temui si chagiya innocent-mu” usirku, “Wookie?” tanya Yesung dengan pabonya, “iyalah, masa Sungmin noona” cecarku kesal

Bel masuk berbunyi, semua berjalan seperti biasanya, bel istirahat berbunyi anak-anak yang lain keluar dari kelas, tapi aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri

Hari ini, aku kesal, kesakitan, sebal dan malu, ini artinya beberapa ekspresiku telah kembali, selamat tinggal masa lalu, hha

“ih, Bum Bum unnie, kog ketawa sendiri, sakit ya?” tanya si Mochi China yang duduk di depanku, Kyuhyun sudah pindah kebelakangku dan duduk dengan Sungmin noona

Hwadts?? Ketawa sendiri, gila donk!

“ah gwaenchana, sudah habiskan dulu mochi yang masih tersisa di pipimu itu baru berbicara” ledekku, kenapa aku memanggilnya Mochi China?, karena dia memang berasal dari China, lalu kulitnya putih, pipinya tembem seperti mochi, namanya sih Liu Xian Hua, tapi aku meledeknya Mochi China, pacarnya, si hidung panjang, Zhoumi juga memanggilnya seperti itu

Ah aku ingin ke ruang OSIS dulu, menyerahkan berkas-berkas yang diberikan para guru-guru kepadaku

Kibum’s pov end

Author’s pov

“ada hubungan apa kau dengan murid itu” tanya Heechul pada Siwon, “siapa maksudmu?” tanya Siwon bingung, “yeoja yang tidak mempunyai ekspresi itu” jelas Heechul, “oh, Kim Kibum maksudmu?, dia itu yeojachingu-ku, memangnya kenapa?” tanya Siwon dengan polosnya, sementara Kibum yang menguping di luar sudah gemas dengan tingkah laku pacarnya bersama Heechul, si senior ‘aish, aku tidak menyadari kalau simba-ku se-pabo ini, hah, jelas-jelas kalau yeoja bertanya seperti itu, artinya dia menyukai orang itu, kenapa dia masih bertanya’ batin Kibum gemas

Chu…

Kibum melihat kejadian itu, matanya menjadi panas, “tarik nafas, buang lagi, tarik nafas buang lagi” ucap Kibum menenangkan diri, ‘apa semua yeoja Korea selalu mencium laki-laki yang di sukainya?’ batin Kibum sambil mencoba bersikap biasa saja

Kibum memilih diam sampai pulang sekolah, dia berjalan keluar sekolah dengan terburu-buru, dia membuka pintu utama dan mendapati seorang namja duduk di situ, “hai, Bum Bum” sapa namja itu, “simba?, darimana kau tau rumahku? dan oh iya, kau menyukai Heechul sunbae kan?, kenapa tidak mengejarnya, tapi kenapa kau malah mengatakan cinta padaku?” cecar Kibum pada Siwon, “aku tidak menyukainya, dia saja yang langsung menciumku di ruang OSIS, lagipula aku santai aja kog, yang penting first kiss-ku udah sama kamu dan aku tau rumahmu dari arsip yang kau jatuhkan saat di ruang OSIS” jawab Siwon bangga, “lalu untuk apa kau datang ke rumahku?” tanya Kibum datar, “aku ingin belajar” ucap Siwon

“ah, bicaranya nanti saja, kau ke kamarku saja dulu, lihat di pintu kamarku terdapat hiasan yang bertuliskan nama-namaku” suruh Kibum, “lalu kau mau kemana?” tanya Siwon, “mau ke toilet, kenapa?, mau ikut?” tanya Kibum, “kalau mengijinkan sih tidak apa-apa” jawab Siwon, “dasar yadong” ledek Kibum, dia berjalan ke kamar mandi sementara Siwon berjalan ke kamar Kibum, dia menatap kamar Kibum lekat-lekat

Author’s pov end

Siwon’s pov

Semua yang ada di sini kebanyakan tulisan kamarnya sih luas, tapi tidak menunjukkan kalau ini kamar anak perempuan umur 16 tahun, ya bagaimana tidak di mana-mana ada buku, bahkan bantalnya saja ada yang bermodel buku, hei tunggu, gambar gambar wajah itu, mirip dengan wajahku, iya ini wajahku, tapi garis-garis ini, tidak terlihat seperti garis biasa, hwadtz?, dia membuat garis-garis ini dari hangul namaku, ini keren, luar biasa dan pasti susah sekali, untuk apa dia susah-susah membuat gambar ini dengan hangul?, apa dia mulai bisa mencintaiku?, hua… senangnya, tidak sia-sia first kiss kami hilang karena preman-preman sialan itu, huft, menyebalkan

“kenapa kau memandangi gambar itu?” tanya Kibum yang sedang berjalan kearah kasurnya, “kagum, kau hebat” puji Siwon, “gomawo, sekarang katakan, kau ingin belajar apa?” tanya Kibum sambil menumpukan dagunya di tangannya

“belajar sejarah” ucap Siwon, “mwo?, sejarah apa?” tanya Kibum, “sejarah hidupmu” jawab Siwon, “tidak ada yang istimewa di hidupku” jawab Kibum datar, “ah baik, kita main truth or dare, nggak ada tapi-tapian dan mau nggak mau terima nasibmu” ucap Siwon

“baik kita sekarang aku yang pertama, kau mau bertanya apa padaku?” tanya Siwon, “kenapa kau menyukaiku?” tanya Kibum pendek, “hanya 3 kata, cinta susah digambarkan” jawab Siwon, “whatever” gumam Kibum, “baik sekarang aku yang bertanya padamu, hmm kenapa saat pertama kali aku masuk kesekolahmu kau sama sekali tidak mempunyai ekspresi?” tanya Siwon, Kibum diam, dia teringat masa-masa itu

Flashback

“hari ini hari penentuan, penentuan selamat atau tidaknya dia” ucap yeoja di depan Kibum, “dia tidak akan selamat” ucap Kibum datar, ‘jika dia meninggal aku tidak akan mengganti ekspresiku saat dokter memberitahukan hasilnya sampai aku bertemu dengan orang yang aku cintai, Tuhan tolong supaya perkiraanku salah’ batin Kibum, “maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi keadaannya tidak memungkinkan, maaf” ucap dokter tersebut lalu berlalu dari pandangan mereka, ‘baik, aku mendengar pernyataan dokter dengan wajah datar, maka aku akan memasang wajah datar sampai aku bertemu dengan orang yang aku cintai, di kemudian hari’ batin Kibum

Flashback off

Setelah terdiam lama, air matanya mengalir, Kibum menangis di depan Siwon dengan pandangan lurus tapi kosong

“eh?, jangan nangis donk, aku kan Cuma nanya, kalau nggak mau jawab ya nggak apa-apa tapi jangan nangis, ntar di kira aku ngapa-ngapain kamu lagi” ucap Siwon panic, “ah mian, aku nggak mau ngubah ekspresiku karena aku udah janji sama sahabatku waktu itu, kalau aku nggak akan ngubah ekspresiku sampai aku ketemu dengan orang yang aku suka” ucap Kibum sambil menyeka air matanya

“oh gitu, jadi siapa orang yang kamu suka sekarang?” tanya Siwon, wajah Kibum berubah menjadi datar lagi, “siapa yang sudah membuat ekspreisku kembali hah?” tanya Kibum gemas karena pertanyaan Siwon barusan, “eh?, mana kutahu, kan itu tentang hatimu” jawab Siwon, “kau tahu, apa yang kuinginkan sekarang?” tanya Kibum makin gemas, “tidak tahu, memang apa?” tanya Siwon polos, “aku ingin memakanmu sekarang juga, kenapa kau tidak mengerti sih, kan kau yang mengembalikan ekspresiku” jawab Kibum, “jadi aku yang kamu sukai?” tanya Siwon bingung, “oh whatever” ucap Kibum malas

“jadi aku boleh panggil chagiya?” tanya Siwon, “oh whatever” jwab Kibum malas

----keesokan harinya----

Kibum’s pov

Sekolah udah selesai, aku mampir ke ruang musik aja ah, udah lama aku nggak kesana, kangen nyanyi, aku mau latihan biar bisa main nada, pasti keren

“neorul wonhae heoeum bwasseul ttae, Beolsseo neoreul gatgo sipeosseo”, Aku menghentikan aktivitasku, aku rasa ada orang yang memperhatikanku di sini, dan benar!, dia membekapku sekarang tapi kepalaku berat, aku mengantuk, ah sial ini obat bius

Saat aku terbangun aku sudah berada di tempat yang banyak box-box kayu, ya kurang lebih seperti gudang lah, tapi masalahnya AKU DI IKAT, akh sial, eh tapi?, ah penculik yang bodoh, masa kakiku hanya di tempel dengan lakban, dan tanganku hanya di ikat oleh tali raffia, jadi penculik yang berkelas dikit kenapa sih, miskin amat sampai-sampai nggak punya tambang kecil

Hei mereka datang, untung pernah belajar boxing, kalau kayak gini kan gampang

“hei, yeoja itu berhasil lepas” ucap salah seorang yang membekapku, “tangkap dia, bos sedikit lagi sudah mau sampai” suruh sang ketua, mereka berlari, dan berusaha menangkapku, sialnya aku tertangkap, akan kucoba, mencoba melawan mereka dengan kemampuanku di bidang boxing

Author’s pov

Siwon datang ketempat yang berisi box-box kayu tempat penculikan Kibum, tapi keadaan yang lihatnya sangat berbeda dengan yang di duga, ke 4 penculik itu sudah terikat dengan sempurna, kaki dan tangannya di ikat menggunakan tambang kecil dan mulutnya di lakban, wajahnya, ada yang memar, ada yang sudah lecet, pandangan Siwon beralih kearah yeoja yang berdiri melihat ke-4 penculik tersebut, “Hmmm” erang salah satu penculik yang mulutnya masih di lakban, Kibum tidak berbalik melihat si penculik itu mengerang, tapi tepat saat Siwon di belakangnya

Buagh!

dia berbalik dan menghajar wajah Siwon, otomatis Siwon pun pusing

“o’ow, salah sasaran” gumam Kibum dengan wajah datar, “dasar Snow White, liat-liat dulu kek, main pukul aja, sakit tau” ucap Siwon sambil menjitak kepala Kibum, “lagian tiba-tiba muncul?, di kira enak di siksa sama nih penculik hah?” tanya Kibum tak kalah galak, “mereka suruhanku pabo, rencananya bukan begini sebenarnya” jawab Siwon masih memegangi tempat yang habis di pukul oleh Kibum

Author’s pov end

Siwon Pov

Kali ini rencana harus berhasil, aku sudah menyiapkan semua, aku ingin membuat sesuatu yang baru, pertama orang-orang yang aku suruh akan menculik Kibum, membiusnya dan mengikatnya tapi dengan lakban, aku tidak mau dia benar-benar sakit kalau harus di ikat seperti penculikan-penculikan yang sungguhan ini kan hanya bohongan, baik aku sudah berada di tempat ini, tapi…, eh?, kog malah terbalik sih keadaannya

Pemandangan yang kulihat sekarang adalah, orang-orang suruhanky sudah di ikat dengan rapi dengan keadaan mengenaskan dan terduduk di lantai, lalu Kibum yang berdiri memandangi ke4 orang suruhanku tersebut tanpa lecet sedikitpun, padahal kan mustinya dia yang di culik, ini malah penculiknya yang di culik, aneh, tapi satu yang pasti yaitu

RENCANAKU GAGAL….!!!, aku dekati saja dia, “Hmmm” salah satu orang yang terikat mengerang, dan tepat saat aku sudah berada di belakang Kibum

Buagh!

Akh, sebuah tangan memukul wajahku keras di bagian pipi dan sedikit melesat ke hidung, sakit?, jangan di tanya, rasanya seperti aku sudah berada di surga dan takkan kembali lagi sakin sakitnya, nih yeoja makan apa coba, sampai bisa kayak gini mukul orang, gimana kalau nyiksa orang coba, hi.., ga kebayang

“o’ow, salah sasaran” gumamnya dengan wajah datar, “dasar Snow White, liat-liat dulu kek, main pukul aja, sakit tau” ucapku sambil menjitak kepala yeoja sangar ini, “lagian tiba-tiba muncul?, di kira enak di siksa sama nih penculik hah?” tanya Kibum tak kalah galak, “mereka suruhanku pabo, rencananya bukan begini sebenarnya” jawabku masih menghayati rasa pukulan Kibum

Siwon’s pov end

Author’s pov

“kau menyuruh mereka, kejam sekali” ucap Kibum lalu menghadiahi Siwon berbagai macam penyiksaan

Bugh!!

“AWWW…” erang Siwon, “itu namanya pembalasan” ucap Kibum bangga, “tapi mukulnya nggak usah di sini juga kali, kalo ade gw kenapa-napa kamu mau tanggung jawab?” tanya Siwon, “nggak, makanya kalau mau ngasih sesuatu bilang dulu ke orangnya” bela Kibum, “itu namanya nggak rahasia donk, ah ya udah ikut aku dan jangan banyak bantah” ucap Siwon gemas, lalu menutup wajah Kibum dengan Jasnya

“ih, lepas!, baunya nggak enak, bau minyak wangi kakakku, iyaks…, mau muntah” ronta Kibum saat di suruh mengikuti Siwon dengan matanya yang di tutup, tapi Siwon, “boleh aku muntah di jas ini?” pertanyaan yang langsung membuat Siwon berhenti, “tunggu, jangan lepas jas itu dan jangan muntah dulu” perintah Siwon, dia melipat saputangannya menjadi panjang dan mengganti jas itu dengan saputangan, “sudah tidak bau kan?” tanya Siwon, “ne.., tapi mau kemana sih?, kalau mau ngebunuh aku, jangan sekarang dulu, tugas kimia, fisika, musik, dan biologiku belum selesai tau, lagipula aku mau belajar Cantonesse” ucap Kibum tanpa jeda, “ngebunuh kamu?? Ih narsis” ujar Siwon, dia melihat langit makin gelap maka dia memutuskan untuk menggendong Kibum sampai ke tujuan mereka

Sesampainya di sana hujan turun dan menggagalkan semua rencana besar Siwon, aish lampunya pasti koslet, berdiri di sini, aku akan coba dulu

Saat Siwon menyalakan lampu itu, lampu-lampu itu tidak menyala sempurna melainkan berkedap-kedip, dan di lampu itu tertulis

   .+"""+..+"""+.
   +                 +
     +             +
        " + . + "

Saranghae
My Snow White
LOVE YA….!!

Tapi tulisan yang di buat oleh lampu-lampu itu makin bagus saat berkedap-kedip

“wua…., bagusnya…” puji Kibum, Siwon berlari kearah Kibum dan mengatur nafasnya, “hah sedikit basah sih kontaknya, tapi masih bisa menyala lah yang penting.... hei! tutup mulutmu, kau mau ada sampah yang terlanjur masuk ke mulutmu yang terbuka itu?” tanya Siwon, saat melihat Kibum melotot dan membuka mulutnya seakan ingin membicarakan sesuatu, dan tidak mendengar perkataan Siwon barusan, “hah kau ini” keluh Siwon, tangannya menyentuh dagu Kibum dan menaikkan dagu itu supaya menempel ke bibir atasnya, “aish, rese” umpat Kibum

“karena rencanaku batal semua, rencana dinnerku denganmu di atas gedung di temani dengan lilin batal, karena badai, dan lilinya mati karena hujan, aku Cuma bilang 1 kata Saranghae, singkat dan jelas kan, fiuh, cape” gumam Siwon, “kya.. nado sarangheyo simba” ucap Kibum, “chagiya” ledek Siwon, “kau mau nasibmu seperti orang suruhanmu tadi hah?” tanya Kibum datar, “ah tidak jadi, baiklah, Kibum” kata Siwon beringsut

------END------

Deh selesai, smpe sini, kenapa selesai?, saya pun tidak tau, dan seperti biasa, terima nggak terima, ikhlas ga ikhlas, ridho nggak ridho, pokoknya end’a mesti di sini, kamsahamnida